Senin, 21 Maret 2011

Poleng Batik

Berarti belang, yang diangkat dari bidang warna semua 5 warna (putih, merah, kuning, hitam dan biru yang melambangkan makrokosmos. Putih (Endra) sebagai symbol Dewa Kesuburan, Merah (Yama) sebagai symbol Dewa Maut/Kematian, Kuning (Waruna/Baruna) symbol Dewa Laut/Angin, Hitam (Wisnu) sebagai symbol Dewa Pemelihara, Biru (Syiwa) symbol Dewa Segalanya.

Kemudian berubah menjadi 4 warna yang melambangkan mikrokosmos, terdiri dari warna putih, merah,kuning dan hitam sebagai symbol nan 4 nafsu manusia (mutmainnah, amarah, lawwamah dan sufiah
Dalam perkembangannya berubah menjadi dua warna yaitu putih dan hitam sebagai symbol rwa bhineda (dua berlainan tetapi saling mengisi) yang melambangkan Ketegasan dalam keselarasan.




Keterangan nan 4 nafsu Manusia al;

Nafsu berbuat baik atau mutmainnah, yang mendorong manusia untuk berbuat baik, berkemanusiaan, atau disebut sebagai sifat ketuhanan.

Nafsu asmara atau supiah yang membakar api kebirahian remaja, ingin mempercantik/mempergagah diri

Nafsu kemurkaan-marah atau amarah. Dengan nafsu ini manusia berusaha mempertahankan dan membangun diri.
Tindakannya berupa perbuatannya melawan, berkelahi, berlindung atau melarikan diri.
Sifatnya keras kepala dan suka mencela.

Nafsu untuk mengembangkan diri atau lawwamah, diibaratkan raksasa yang ingin menelan apa saja yang ada di hadapannya.
Sifat tamak serta rakus dari nafsu ini, apabila diatur dan disalurkan dengan baik akan mendorong manusia ke arah kemajuan pembangunan material.


Keterangan rwa bhineda yakni ; dalam Agama Hindu simbolis penerimaan Rwa Bhineda (dua sisi baik dan buruk, gelap dan terang). Begitu pula halnya dengan suka dan duka, digolongkan sebagai Rwa Bhineda (dua sisi yang berbeda).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar