Sabtu, 26 Februari 2011

Motif Batik Jogjakarta

Motif Batik Yogyakarta
BATIK CUWIRI [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai “Semek’an” dan Kemben. Dipakai saat upacara “mitoni”
Unsur Motif    : Meru, Gurda
Filosofi            : Cuwiri artinya kecil-kecil, Diharapkan pemakainya terlihat pantas dan dihormati
BATIK SIDO MUKTI [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain dalam upacara perkawinan
Unsur Motif    : Gurda
Filosofi            : Diharapkan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan.
Motif Sido-Mukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan wanita pada acara perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang).
Sido berarti terus menerus atau menjadi dan mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan. jadi dapat disimpulkan motif ini melambangka harapan akan masa depan yang baik, penuh kebahagiaan unuk kedua mempelai.

BATIK KAWUNG [Batik Tulis]

Zat Warna      : Naphtol
Kegunaan       : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif    : Geometris
Filosofi            : Biasa dipakai raja dan keluarganya sebagai lambang keperkasaan dan keadilan

BATIK PAMILUTO [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain panjang saat pertunangan
Unsur Motif    : Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya
Filosofi            : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut [tertarik].

BATIK PARANG KUSUMO {Batik Tulis]

Zat Warna      : Naphtol
Kegunaan       : Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif    : Parang, Mlinjon
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah
BATIK CEPLOK KASATRIAN [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain saat kirab pengantin
Unsur Motif    : Parang, Gurda, Meru
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Dipakai golongan menengah kebawah, agar terlihat gagah
BATIK NITIK KARAWITAN [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain panjang
Ciri Khas        : Kerokan
Unsur Motif    : Ceplok
Filosofi            : Pemakainya orang yang bijaksana

BATIK TRUNTUM {Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.
Boleh dibilang motif truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.
Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, Ratu pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif berbentukbintang-bintang di langit yang kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang cinta Raja yang bersemi kembali
BATIK CIPTONING [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain panjang
Unsur Motif    : Parang, Wayang
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Diharapkan pemakainya menjadi orang bijak, mampu memberi petunjuk jalan yang benar

BATIK TAMBAL [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif    : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru

BATIK SLOBOG [Batik Tulis]

Zat Warna      : Naphtol
Kegunaan       : Sebagai kain panjang
Unsur Motif    : Ceplok
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Slobog bisa juga “lobok” atau longgar, kain ini biasa dipakai untuk melayat agar yang meninggal tidak mengalami kesulitan menghadap yang kuasa

BATIK PARANG RUSAK BARONG [Batik Tulis]

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain panjang
Unsur Motif    : Parang, Mlinjon
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria yang menggunakan batik ini bisa berlipat kekuatannya.

BATIK UDAN LIRIS

Zat Warna      : Soga Alam
Kegunaan       : Sebagai kain panjang
Unsur Motif    : Kombinasi Geometris dan Suluran
Ciri Khas        : Kerokan
Filosofi            : Artinya udan gerimis, lambang kesuburan
[sumber : Handbook of Indonesian Batik] http://vieinstyle.com/batik/?p=66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar