Senin, 21 Maret 2011

Nitik or Cakar

 
Diambil dari kulit tanman berupa titik-titik dan garis pendek yang tersusun secara geometris, terbentuk dalam bidang yang membentuk ruang.
Nitik melambangkan kekuatan jiwa manusia untuk berjuang
Catatan Tambahan :
Golongan motif nitik adalah motif-motif yang tersusun oleh garis-garis putus, titik-titik dan variasinya menyerupai motif pada anyaman sehingga motif ini sering pula disebut motif anyaman. Pada umunya golongan motif ini tersusun menurut bidang geometris sepeti halnya motif Ceplok, Ganggong dan Banji. Motif nitik termasuk motif tua yang sekarang popular dengan motif jlamprang dan sangat popular  terutama di daerah Pekalongan. Motif semacam ini juga terdapat pada hiasan dinding Candi Prambanan (abad ke 9) yang menyerupai motif cakar melik. Golongan motif nitik pada umumnya dibabar dengan latar hitam.
Kain batik golongan ini terkenal pula dengan nama kain Cinden atau Cinde. Dahulu kain cinde dibuat dari bahan sutera atau kain halus dan kain ini dipakai oleh para raja sebagai celana atau pakaian tari sebagai kain sampur. Dari peninggalan kraton Yogyakarta dan Surakarta, kain-kain cinde banyak digunakan sebagai selendang, sarung bantal dan guling. Motif seperti anyaman dengan gabungan miring ke kanan dan kiri disebut batik Limaran atau batik Tirta Teja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar