Yogyakarta -   Anda pernah ke Yogyakarta? Belum sedap rasanya bila tak mampir ke  jantung kota yaitu Malioboro. Tapi kini Malioboro semrawut, kumuh dan  tidak aman. Jelas ini membuat resah banyak kalangan.  Nah, untuk mengatasi ini, saat ini Malioboro punya polisi sipil yang  bertugas membantu polisi untuk mengamankan dan menjaga ketertiban di  kawasan legendaris Kota Yogyakarta itu.  Polisi sipil itu bernama MalioboroCop. Namun bukan Cop seperti polisi di  Amerika dalam film RoboCop  yang beken itu. Malioboro Cop ini berarti  Community Oriented Policing (COP) atau polisi sipil untuk menjaga keamanan dan  ketertiban di kawasan Malioboro.  Para anggota MalioboroCop yang berjumlah 50 orang itu juga mempunyai  seragam berupa kaos hitam bertuliskan Cop lengkap kepanjangan dalam  Bahasa Inggris, Community Oriented Policing. Anggotanya terdiri dari para  pedagang kaki lima (PKL) tukang parkir, tukang becak, pedagang angkringan,  pedagang lesehan, pengusaha dan warga masyarakat.  "Tugas kita setiap hari berkeliling sepanjang Malioboro untuk membantu polisi menjaga kamtibmas," kata Paul Zulkarnain, salah satu anggota  MalioboroCop kepada detikcom di sela-sela kegiatan pengamanan, Sabtu  (2/4/2005).  Mekanisme kerja relawan Malioboro COP, kata Paul, setiap ada gangguan  kamtibmas seperti pencopetan, perampasan atau pencuri secepatnya relawan  melaporkan pada pos polisi terdekat. "Bila mereka tertangkap jangan  main hakim sendiri, laporkan saja kepada kami atau polisi," katanya.  Menurut Paul, relawan yang berasal dari berbagai paguyuban/kelompok yang  mencari  penghidupan di Malioboro seperti Pemalni, Tridharma dll.  Setiap kelompok mengirimkan 10 orang untuk bertugas di sekitar daerah  yang menjadi tempat kegiatan usahanya. Sedangkan setiap hari secara  bergiliran bertugas baik pada pagi, siang atau malam hari.  "Tidak hanya menjaga kamtibmas saja atau sekadar gagah-gagahan saja. Ke  depan kita juga akan membantu polisi untuk menyeberangkan pejalan kaki  di Malioboro terutama di malam Minggu atau hari-hari libur lainnya,"  kata Paul.  Selain kamtibmas, kata Paul, relawan juga bisa menegur bila ada PKL yang  secara sembarang memarkir gerobaknya di sepanjang trotoar. "Bila ada  pedagang lesehan atau angkringan buang limbah atau sampah seenaknya juga  akan kita tegur. Kita ingin Malioboro menjadi bersih," katanya.  Ia mengakui kesan Malioboro semrawut, kotor dan rawan pencopetan  sempat  membuat resah dan khawatir para pedagang di Malioboro.  "Bila Malioboro  menjadi lebih tertib, aman dan lancar orang yang akan berbelanja juga  jadi lebih nyaman, tenang, aman dan kami juga senang bisa makan,"  ujarnya.      (nrl/)
http://www.detiknews.com/read/2005/04/02/144219/332732/10/malioborocop-amankan-malioboro 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar