Sabtu, 02 April 2005

MalioboroCop Amankan Malioboro

Yogyakarta - Anda pernah ke Yogyakarta? Belum sedap rasanya bila tak mampir ke jantung kota yaitu Malioboro. Tapi kini Malioboro semrawut, kumuh dan tidak aman. Jelas ini membuat resah banyak kalangan. Nah, untuk mengatasi ini, saat ini Malioboro punya polisi sipil yang bertugas membantu polisi untuk mengamankan dan menjaga ketertiban di kawasan legendaris Kota Yogyakarta itu. Polisi sipil itu bernama MalioboroCop. Namun bukan Cop seperti polisi di Amerika dalam film RoboCop yang beken itu. Malioboro Cop ini berarti Community Oriented Policing (COP) atau polisi sipil untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan Malioboro. Para anggota MalioboroCop yang berjumlah 50 orang itu juga mempunyai seragam berupa kaos hitam bertuliskan Cop lengkap kepanjangan dalam Bahasa Inggris, Community Oriented Policing. Anggotanya terdiri dari para pedagang kaki lima (PKL) tukang parkir, tukang becak, pedagang angkringan, pedagang lesehan, pengusaha dan warga masyarakat. "Tugas kita setiap hari berkeliling sepanjang Malioboro untuk membantu polisi menjaga kamtibmas," kata Paul Zulkarnain, salah satu anggota MalioboroCop kepada detikcom di sela-sela kegiatan pengamanan, Sabtu (2/4/2005). Mekanisme kerja relawan Malioboro COP, kata Paul, setiap ada gangguan kamtibmas seperti pencopetan, perampasan atau pencuri secepatnya relawan melaporkan pada pos polisi terdekat. "Bila mereka tertangkap jangan main hakim sendiri, laporkan saja kepada kami atau polisi," katanya. Menurut Paul, relawan yang berasal dari berbagai paguyuban/kelompok yang mencari penghidupan di Malioboro seperti Pemalni, Tridharma dll. Setiap kelompok mengirimkan 10 orang untuk bertugas di sekitar daerah yang menjadi tempat kegiatan usahanya. Sedangkan setiap hari secara bergiliran bertugas baik pada pagi, siang atau malam hari. "Tidak hanya menjaga kamtibmas saja atau sekadar gagah-gagahan saja. Ke depan kita juga akan membantu polisi untuk menyeberangkan pejalan kaki di Malioboro terutama di malam Minggu atau hari-hari libur lainnya," kata Paul. Selain kamtibmas, kata Paul, relawan juga bisa menegur bila ada PKL yang secara sembarang memarkir gerobaknya di sepanjang trotoar. "Bila ada pedagang lesehan atau angkringan buang limbah atau sampah seenaknya juga akan kita tegur. Kita ingin Malioboro menjadi bersih," katanya. Ia mengakui kesan Malioboro semrawut, kotor dan rawan pencopetan sempat membuat resah dan khawatir para pedagang di Malioboro. "Bila Malioboro menjadi lebih tertib, aman dan lancar orang yang akan berbelanja juga jadi lebih nyaman, tenang, aman dan kami juga senang bisa makan," ujarnya. (nrl/)

http://www.detiknews.com/read/2005/04/02/144219/332732/10/malioborocop-amankan-malioboro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar