Jumat, 15 Oktober 2010

Jogja Java Carnival 2010


Harmony in Night …Night of Harmony Keselarasan dalam malam …malam yang selaras
Spirit “Celebration of Cultural Unity” yang sudah dijadikan landasan utama dari dimulainya Jogja Java Carnival sejak tahun 2008 yang lalu ini terwujud dalam tema HARMONIGHT yang kurang lebih membawakan pesan “Kebersamaan/ Keselarasan di Malam Hari” yang mewadahi kemajemukan kreatifitas masyarakat. Penggunaan kata Night [malam hari] lebih untuk membuat sebuah positioning tentang karnaval malam hari yang merupakan kemasan karnaval yang belum ada atau belum pernah diselenggarakan di Indonesia, kecuali di Kota Yogyakarta. Tuntutan penghadiran teknologi, komposisi bentuk, ragam warna dan siraman cahaya menjadi hal utama dalam mewujudkan kemeriahan dan keceriaan malam. Kemajemukan dari semua bentuk di atas, ditambah dengan akan berkumpulnya artis-artis penampil dan para penikmat karnaval dari berbagai pelosok wilayah Yogyakarta, Indonesia, bahkan luar negeri itulah yang disatukan dalam sebuah keselarasan …sebuah harmonisasi…harmonisasi di malam hari …dan hanya terjadi di Kota Jogja.

Tema “Harmonight” dalam kawalan suguhan Jogja Java Carnival 2010 ini akan dibagi menjadi 3 sub Tema, yang terdiri dari :
Human Harmony [Selaras dengan Sesama] ‘Golong Gilig’
Meneladani budaya timur yang merupakan tinggalan para leluhur, mengajarkan manusia saling ber-interaksi, saling menghargai, sifat gotong royong, berkomunal tanpa melupakan etika dan budi pekerti, merayakan kemenangan kebersamaan di mana manusia tidak dapat hidup tanpa peran manusia lain yang ada di sekitarnya.
Universe Harmony [Selaras dengan Alam] ‘Memayu Hayuning Bawana’
Manusia secara horizontal tidak boleh melupakan peran alam semesta, semua unsur kehidupan akan selalu bersinergi dengan alam. Peran Bintang, Bulan, Matahari, Angkasa, Angin, Air dan Tanah [Bumi] merupakan suatu kesatuan yang disebut denganHasta Brata yang membuat sinergi-nya manusia dengan alam menjadi sempurna.
Heaven Harmony [Selaras dengan Pencipta] ‘Manunggaling Kawula Gusti’
Tujuan manusia hidup setelah dalam kehidupannya ber-sinergi dengan alam tak lain dan tak bukan hanyalah kembali ke sisi-Nya …suatu proses awal hidup kembali ke yangmenciptakan zat hidup itu …dari keriuhan hidup menjadi suatu yang bersifat nir. Mencari kesejatian dari langit dan menyarikannya dalam laku hidup yang berbudaya luhur. Paduan dari Keselarasan antar Sesama, Keselarasan dengan Alam, serta Keselarasan dengan Sang Pencipta inilah yang akan menjadi tahapan narasi suguhan dari Jogja Java Carnival 2010. Suatu hasil yang belajar dari suatu proses, pastilah akan menghasilkan suatu jiwa dan raga yang sehat, dan apabila jiwa dan raga yang sehat sudah selaras, maka nyaman-lah manusia ini me-lakon-kan etika berkehidupannya, pesan inilah yang akan disampaikan oleh Jogja Java Carnival kepada dunia.
Keywords
- Culture
Bersifat budaya dengan fundamental tradisi, tradisi yang menjadi akar dari masingmasing partisipan, dapat dikemas dalam balutan kontemporer yang disesuaikan dengan tangkapan ke-kini-an tanpa menghilangkan esensi dari akar budaya masing-masing.
- Parade
Bersifat arak-arakan dengan atmosfir masing-masing, dengan perjalanan tanpa jeda.
- Colosal
Bersifat kolosal, menggunakan banyak penampil/ artis sehingga tidak terlihat kosong, setiap partisipan akan menerapkan street blocking.
- Moving Stage
Suguhan utama terdapat pada stage yang bergerak di atas kendaraan yang sudah dirancang khusus, tidak sekedar menghias kendaraan tetapi kendaraan karnaval yang sudah bertema. Mobil/ kendaraan pendukung lain serta barisan pejalan kaki harus sesuai dan satu ambience dengan floating vehicle.
- Dance ‘n Moton Repetition
Penampil/ artis tidak berdiri statis, para penampil melakukan gerakan tari atau gerakangerakan repetisi sepanjang penampilan Jogja Java Carnival, karena di sinilah point of value dari Jogja Java Carnival.
- Sparkling
Artistik dari moving stage dan para penampil harus dengan baluran pendar-pendar cahaya, karena diselenggarakan pada malam hari dan menjadi satu sisi unik dari Jogja Java Carnival.
- Eye Catching Wardrobe
Kostum dari para penampil harus ada keseragaman tema dari bentuk masing-masing partisipan, bersifat megah dan mencuri fokus.
- Rhytm Atmosphere
Rangkaian partisipan Jogja Java Carnival akan dibagi menjadi 3 atmosfir ritmis [audio/ music], sehingga tercapai proses penampilan keseluruhan yang klimaks. Bagian pertama adalah kelompok partisipan dengan ritmis bedhayan, bagian kedua adalah kelompok dengan ritmis magis repetisi [semacam bebunyian jathilan], dan bagian ketiga adalah kelompok dengan ritmis yang lebih rancak serta mempunyai beat yang lebih rapat.
- Wayang
Bertema-kan ‘Wayang’ yang menjadi suatu keunggulan dari tataran kebudayaan yang ada di Yogyakarta yang tidak dapat diwakili oleh daerah-daerah lain maupun negara lain. Wayang sendiri bersifat universal, tetapi pada saat semua orang bicara tentang ‘Wayang’, pasti akan mengaitkan dengan Yogyakarta. Wayang di sini menjadi kekuatan dari Jogja Java Carnival 2010 karena para partisipan dapat menampilkan ke-kreatif-an mereka [dengan supervisi dari panitia] dengan mengambil tema-tema lokal dari masing-masing wilayah partisipan, dapat berupa penokohannya, kekuatan ancient historis-nya, pernak-pernik-nya, kedahsyatan pusaka-nya, dll.
- Only @Jogja
Paduan semua kata kunci di atas yang menjadi kekuatan dari Jogja Java Carnival, sehingga kemegahan dan keunikan penampilan dari masing-masing partisipan hanya dapat dilihat apabila menyaksikan langsung Jogja Java Carnival di Kota Jogja.

http://www.jogjajavacarnival.com/jogja-java-carnival-2010/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar